Manfaat Pembelajaran E-Learning Terhadap Berbagai Sekolah di Eropa
Manfaat Pembelajaran E-Learning Terhadap Berbagai Sekolah di Eropa – Sistematika pembelajaran sangat penting sekali apabila dilakukan dengan cara tatap muka. Secara garis besar, seluruh Sekolah Dasar hingga Tingkat Tinggi di Eropa lebih mengutamakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) terpadu. Yang artinya mereka selalu berfokus pada interaksi secara langsung. Terlebih jam belajar yang mereka tentukan lebih dari 8 jam per hari. Tak heran jika para peserta didik di wilayah tersebut semakin berkembang pesat.
Efquel – Namun kini efisiensi pembelajaran secara tatap muka di Eropa mulai menurun. Hal itu dikarenakan sejak kemunculan virus corona yang menyerang semua negara sejak akhir tahun 2019 silam. Dan setahun kemudian, beberapa negara di wilayah Eropa memutuskan untuk menghentikan proses KBM untuk sementara waktu. Menyikapi hal itu muncullah pembelajaran E-Learning yang hanya mengandalkan jaringan internet yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja. Terdapat pro dan kontra atas pembelajaran E-Learning. Karena beberapa pihak menilai bahwa proses KBM tersebut tidak begitu maksimal. Di balik semua itu tentu ada manfaat besar yang terjadi sejak beberapa tahun silam. Dimana ulasan tersebut telah kami rangkum pada poin – poin di bawah ini, antara lain;
1. Lebih Fleksibel
Pembelajaran E-Learning atau secara online tampak lebih fleksibel. Itu karena semua peserta didik dan tenaga pendidik di berbagai sekolah Eropa tidak terikat waktu. Seperti diketahui, beberapa bulan terakhir sejumlah sekolah telah menerapkan aturan terkait jam pembelajaran efektif. Dimana mereka telah menyiasati agar siswanya tetap mengenyam pendidikan dengan cara mengatur jam belajar. Uniknya, setiap kelas atau kelompok memiliki jadwal masing – masing baik itu 4 sampai 5 jam sehari atau lebih dari itu. Menariknya lagi, mereka tidak harus belajar setiap hari. Karena ada kelas khusus atau susulan yang memungkinkan siswa untuk mendapatkan pelajaran tambahan. Sehingga tak ada siswa yang ketinggalan pelajaran walau mereka sedang dalam kondisi yang kurang bagus.
2. Hemat Biaya
Manfaat yang kedua adalah hemat biaya. Pada umumnya proses KBM di berbagai sekolah Eropa melibatkan sarana transportasi yang beragam baik kendaraan pribadi dan umum. Sementara itu para peserta didik dan tenaga pendidik harus membawa uang lebih untuk mencukupi kebutuhan hidup selama berada di luar rumah. Tentunya mereka harus memiliki banyak dana cadangan untuk mengantisipasi hal buruk terjadi. Jika melakukan pembelajaran E-Learning, maka semua pihak yang terlibat hanya perlu meluangkan dana untuk membayar paket data atau langganan Wi-Fi. Jadi kondisi keuangan mereka tetap terjaga secara maksimal. Dan nantinya sisa dana tersebut bisa dialokasikan untuk keperluan lain yang begitu mendesak.
Baca juga : 6 Tahap Penyelenggaraan E-Learning di Eropa
3. Sangat Terampil
Dan manfaat yang satu lagi yakni sangat terampil. Pembelajaran E-Learning mengharuskan para peserta didik untuk bisa belajar mandiri tanpa adanya dukungan dari rekan. Jadi dalam hal ini peran para tenaga pendidik hanya sebagai fasilitator. Sementara semua siswa bisa lebih mengeksplor berbagai macam materi yang telah disajikan berdasarkan Rancangan Pembelajaran (RP). Kondisi ini sangat memungkinkan para siswa untuk bisa mendapatkan ilmu dan wawasan yang lebih luas di kemudian hari. Karena secara tidak langsung, mereka bisa belajar secara otodidak setelah mendapatkan materi yang nantinya dikembangkan berdasarkan indikator masing – masing pelajaran. Pada intinya, pandemi COVID-19 bukan asalan bagi semua sekolah di Eropa untuk tetap menjalankan aktivitas KBM. Karena yang paling penting bagi mereka yaitu bagaimana cara agar para peserta didik harus tetap belajar dalam keadaan apapun.